Peran flood forecasting berguna untuk mengetahui besaran hidrograf banjir inflow ternyata sangat dibutuhkan keberadaannya dalam rangka ketepatan pola operasi pintu spillway waduk untuk pengendalian banjir. Dapat dibayangkan jika yang terjadi adalah banjir kala ulang 2, 60 atau 500 tahun dan pola operasi yang dipakai mengikuti pola PMF (karena tidak adanya flood forecasting) maka akan terjadi full opening gate. Pola demikian itu menghasilkan debit outflow ke hilir akan melebihi bank full capacitynya (400 m3/s), dengan kata lain akan terjadi banjir di hilir. Keadaan di atas tidak perlu terjadi jika kita dapat memilih pola operasi yang tepat, artinya inflow Waduk Wonogiri yang masuk dapat diredam menyesuaikan bankfull capacity sungai Bengawan Solo di hilir Waduk Wonogiri (400 m3/s).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar